17 Juni 2010

Sekalipun cinta telah kuuraikan
Dan kujelaskan panjang lebar
Namun jika cinta kudatangi
Aku jadi malu pada keteranganku sendiri
Meskipun lidahku telah mampu
Menguraikan dengan terang
Namun tanpa lidah,
Cinta ternyata lebih terang
Sementara
Pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata pecah berkeping-keping
Begitu sampai kepada cinta
Dan dalam menguraikan cinta,
Akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dala lumpur
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
Dan percintaan

(Novel Ketika Cinta Bertasbih 2 halaman 69)
:: sebuah puisi dari Rumi dalam 'Diwan Shamsi Tabriz' :: 

3 komentar:

  1. Wah suka baca novel kang Abik juga ya? :D
    Kira-kira Novel lanjutannya, Dari Sujud ke Sujud kapan keluarnya ya T_T

    BalasHapus
  2. Wah Aya suka ama novel Kang Abik juga ya? :D
    Kira-kira novel lanjutannya, Dari Sujud ke Sujud kapan terbitnya ya? T ,T

    BalasHapus
  3. Aya sebenernya engga gitu suka novelnya kang abik,
    tapi puisi ini maknanya dalem banget . .

    BalasHapus

17 Juni 2010

Sekalipun cinta telah kuuraikan
Dan kujelaskan panjang lebar
Namun jika cinta kudatangi
Aku jadi malu pada keteranganku sendiri
Meskipun lidahku telah mampu
Menguraikan dengan terang
Namun tanpa lidah,
Cinta ternyata lebih terang
Sementara
Pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata pecah berkeping-keping
Begitu sampai kepada cinta
Dan dalam menguraikan cinta,
Akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dala lumpur
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
Dan percintaan

(Novel Ketika Cinta Bertasbih 2 halaman 69)
:: sebuah puisi dari Rumi dalam 'Diwan Shamsi Tabriz' :: 

3 komentar:

  1. Wah suka baca novel kang Abik juga ya? :D
    Kira-kira Novel lanjutannya, Dari Sujud ke Sujud kapan keluarnya ya T_T

    BalasHapus
  2. Wah Aya suka ama novel Kang Abik juga ya? :D
    Kira-kira novel lanjutannya, Dari Sujud ke Sujud kapan terbitnya ya? T ,T

    BalasHapus
  3. Aya sebenernya engga gitu suka novelnya kang abik,
    tapi puisi ini maknanya dalem banget . .

    BalasHapus